Tangan Tak Terlihat dan Penembus Alam Gaib

Aku menulis catatan ini bukan untuk menceritakan sebuah kisah horor tentang hantu yang bergentayangan menakuti manusia. Bukan! Catatan ini berisi kisah tentang… (baca saja kalau penasaran).

Suatu ketika, aku di datangi seseorang yang berperawakan kurus dan agak tinggi. Tutur katanya sangat lembut namun tampak begitu serius. Tidak ada humor yang dicetuskan. Aku pun tak berhasil memancingnya untuk melucu. Untuk memudahkan penulisan, selanjutnya aku panggil orang tersebut dengan mr. S.

Tujuannya datang ke rumah adalah untuk mengobrol denganku membahas rencana yang telah ia bicarakan dengan istriku melalui whatsapp sebelumnya. Aku lupa bagaimana ia bisa mendapat nomer whatsappnya Ayi. Entah direkomendasikan teman atau mendapatkannya dari blog. Aku benar-benar tak mengingatnya. Ia berencana membuat aplikasi berbasis android untuk keperluan usahanya bersama teman-temannya. Usahanya itu berbentuk layanan jasa yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori.

Hari itu, kita sepakat untuk membuat aplikasi android sederhana yang hanya menampilkan menu layanan saja. Tidak ada fitur order dan fitur escrow. Fitur pendaftaran pengguna dan login pengguna pun tidak ada. Benar-benar sangat sederhana menyesuaikan budget yang diajukan.

Singkat cerita aplikasi yang dipesan itu jadi dan kuunggah di Play Store. Berdasarkan statistik, aplikasi itu banyak diunduh pengguna namun tak lama banyak yang mencopot pemasangannya. Aku sadar memang nilai dari aplikasi itu sangat kurang sehingga wajar kalau banyak yang kecewa setelah memasangnya. Namun memang aplikasi seperti itu yang diminta. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu instruksi selanjutnya.

Aplikasi yang dibuat tampak tak berguna sama sekali. Banyak yang mengejek dan banyak pula yang memanfaatkan kesempatan untuk menawarkan aplikasi yang lebih bagus dengan model profit sharing. Mr. S menolak.

Beberapa bulan yang lalu, kompetitor adidaya datang. Ia membuka cabang di sini dan merekrut karyawan besar-besaran. Teman-teman yang telah bergabung bersama mr. S dipersilahkan untuk bergabung dengan kompetitor dengan syarat ia harus keluar dari teamnya mr. S. Dari sekian puluh anggota team hanya ada satu yang mengundurkan diri.

Seorang kenalan mengatakan kalau aplikasi yang dipesan mr. S tidak segera diupdate dengan memberikan nilai-nilai yang lebih baik maka akan tewas dilibas oleh kompetitor yang baru saja datang karena kompetitor sudah memiliki brand yang begitu dikenal oleh masyarakat dan aplikasinya jauh lebih bagus dari segi fitur dan user interface. Ia pun pernah bertemu dengan mr. S menjajaki peluang kerjasama namun tidak mendapatkan titik temu katanya.

Kabar terbaru mengatakan bahwa akan ada kompetitor baru yang masuk. Kompetitor ini juga sama besarnya dengan kompetitor awal. Bulan januari nanti katanya mereka akan allout di sini. Kabar itu tampaknya membuat risau mr. S. Satu kompetitor saja sudah menguras tenaga apalagi kompetitor pertama dengan terang-terangan mengeluarkan promo gila-gilaan untuk membunuh usahanya mr. S. Pernyataan ingin membunuh itu disampaikan terang-terangan tanpa tedeng aling-aling. Tidak hanya itu, usaha untuk menjatuhkan usaha mr. S dengan membuat citra layanannya hancur juga dilakukan. Namun mr. S tetap berjalan seperti biasanya. Tidak balik menyerang. Tetap main cantik.

Usaha untuk menjatuhkan layanannya mr. S malah berbuah manis. Kehadiran kompetitor dengan jurus ngawurnya itu malah membuat order di layanan mr. S naik pesat. Dalam suatu waktu terkadang sampai ada 20 waiting list order. Namun hal ini tidak membuat mr. S merasa aman. Ia tetap memutar otak untuk mempertahankan diri, mempertahankan usahanya, dan memperjuangkan teman-teman yang yang setia membantunya.

Kekuatan tahan banting usahanya mr. S tentu bukan murni karena usaha sendiri. Ada tangan-tangan tak terlihat yang membantunya. Tangan-tangan itu lah yang membuat yakin bahwa usaha itu masih tetap mampu untuk bersaing dengan kompetitor meskipun harus dengan terseyok-seyok.
Jika dilihat dari luar, usaha mr. S tampak tidak jalan alias sudah tewas. Namun ternyata ada orang-orang yang mampu menembus alam gaib dunia bisnis. Ada yang menawarkan investasi dengan jumlah yang luar biasa besar. Ada juga yang mengajak kerjasama dengan model profit sharing. Namun, mr. S belum bersedia menerimanya. Ia mengajakku berdiskusi untuk membahas hal itu.

Tadi malam, aku, mr. S bersama sebagian anggota tim ngobrol santai membahas rumusan strategi ke depan untuk menghadapi para kompetitor. Benar kata temanku, “semua masalah bisa diselesaikan di warung kopi”. Berdasarkan hasil obrolan tadi malam, rencananya kita akan membuat kejutan untuk para kompetitor, mitra, dan masyarakat luas terkait layanan dan sumber dayanya.

Semoga segera terwujud.

Ahmad Budairi
Ahmad Budairihttps://bloggersejoli.com/
Seorang Web developer yang suka menulis artikel di blog. Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU)

Bacaan Menarik Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Baru Terbit