Sejak beberapa hari lalu, kabar hoax mengenai pesawat tempur Israel beserta rudal yang diarahkan ke Palestina khususnya Masjidil Aqsho yang berjatuhan akibat gangguan dari makhluk yang dianggap sebagai malaikat bersayap banyak beredar. Hoax itu menjadi perdebatan yang menyebalkan meskipun aku tak ikut terlibat melainkan hanya sebagai penonton.
Kemarin, ada seseorang yang membagikan status akun Facebook yang mengatas namakan akunnya sebagai Syaikh Ali Jaber. Status Facebook dari akun Syaikh Ali Jaber (palsu) itu isinya tentang kabar hoax itu yang di dalamnya dibubuhkan penggalan ayat Qur’an untuk meyakinkan pembaca. Status tersebut bisa dilihat di sini.
Jujur saja, aku tidak percaya kalau syaikh Ali Jaber ikut-ikutan menyebarkan hoax. Aku pun mengunjungi akun facebook tersebut. Kulihat profilnya, disana tampak ada sebuah alamat blog menggunakan blogspot. Pada timeline facebooknya tampak akun tersebut membagikan postingan dari blog itu. Sebagian besar postingan blog itu menggunakan clickbait. Aku langsung saja menduga kalau akun facebook yang mengatasnamakan Syaikh Ali Jaber itu adalah palsu. Saat ini, aku masih mengupayakan klarifikasi dari pemilik akun.
Aku jadi merasa perlu membahas ini karena ada salah satu saudaraku yang menjadi korban kebiadaban pembuat kabar hoax ini.
Kabar hoax yang dikemas dengan teknik clickbait akan mudah tersebar di Indonesia. Apalagi apabila hoax tersebut disebar oleh akun yang mengatasnamakan tokoh besar yang dikagumi di Indonesia. Kepercayaan orang terhadap kabar hoax akan meningkat meskipun itu bersebrangan dengan logika.
Mungkin saat ini sudah saatnya membuat tim untuk memburu pembuat akun sosial media klonengan yang digunakan untuk menyebar hoax. Kejengahanku semakin tak terkira melihat tingkah polah para pengejar dolar dengan cara yang busuk itu.