Drs. Lucyanus Sudaryono MS adalah salah satu dosen yang mengajar di jurusan Pendidikan Geografi, prodi S1 Pendidikan Geografi di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Beliau biasa dipanggil dengan pak Lucy (dibaca Lusi) oleh mahasiswa, dosen, maupun sivitas akademika Unesa lainnya.
Pak Lucy adalah dosen yang sangat kuat memegang prinsip geografi. Kata-katanya yang paling terkenal adalah istilah geografeni yang sering disampaikan pada petkuliahan. Istilah geografeni merujuk pada seseorang yang membaca suatu fenomena dengan sudut pandang geografi. Istilah ini khas dan tersemat pada diri pak Lucy sebagai insan geografi pun sebagai pengenal istilah itu kepada para mahasiswanya.
Aku bertemu pak Lucy pertama kali ketika OSPEK atau biasa disebut dengan istilah Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Unesa (PKKMB Unesa). Waktu itu, beliau masih menjadi kepala jurusan (Kajur) Pendidikan Geografi. Perkuliahan pertama yang diampu oleh pak Lucy adalah matakuliah Geografi Dasar.
Materi Geografi dari pak Lucy ada beberapa yang kontroversial. Tidak hanya kontra dengan sesama dosen tetapi juga dalam skala nasional. Ada beberapa yang berbeda dengan materi beredar di jenjang SLTA. Salah satu materi kontroversial yang paling mengena dan membuatku terkesan dan memutuskan bermadzhab pada pak Lucy dalam urusan Geografi adalah: beliau menentang keras materi Geografi yang menyebutkan bahwa objek formal kajian Geografi adalah Cara memandang atau berpikir terhadap objek material. Sedangkan menurut pak Lucy objek formal Geografi adalah sudut pandang geografinya (geografeni) dengan anasir-anasir keruangan maupun kewilayahan. Kalau cara itu bukan objek formal geografi tetapi masuk ke kajian ilmu lain.
Suatu ketika, di dalam perkuliahan, aku bertanya pada pak Lucy, “Materi yang bapak sampaikan berbeda dengan materi yang beredar di jenjang pendidikan SLTA. Kalau misalnya kami menyampaikan materi dari bapak kepada para siswa kemudian ternyata ketika Ujian Nasional materi yang digunakan adalah materi yang beredar kemudian para siswa menjawab soal sesuai materi yang kami sampaikan dan menyebabkannya tidak lulus bagaimana?”. Pak Lucy menjawab, “Memang banyak materi salah yang beredar di jenjang SLTA. Hal ini disebabkan karena tidak semua pembuat materi maupun pembuat soal merupakan orang yang ahli Geografi. Tapi mau bagaimana lagi? Kebenaran harus disampaikan. Dan itu tugas kalian untuk membenahi sistem pendidikan terutama Geografi”.
Keteguhan prinsip Geografi pak Lucy yang tidak bisa ditawar menyebabkan adanya beberapa kelompok mahasiswa yang menyebutnya dengan dosen killer. Banyak mahasiswa bimbingan beliau yang mengeluh karena diminta revisi proposal skripsi berkali-kali. Ada pula yang mengajukan penggantian dosen pembimbing ke staff jurusan Geografi.
Hari ini, aku mendapat kabar kalau pak Lucy telah dipanggil oleh yang maha kuasa. Foto pak Lucy terbaring menggunakan jas dan dasi di pembaringan yang diunggah oleh bu Aida (Dosen Geografi Unesa) terlihat lebih muda. Beliau terlihat seperti tidur. Foto itu tidak dapat aku tampilkan di sini. Namun ada foto lain yang bisa digunakan untuk mengenang pak Lucy.
Semoga Allah memberikan tempat terbaik untuk pak Lucy. Amin.