Review CloudKilat: Layanan Cloud Indonesia

Aku mengenal CloudKilat dari mojok.co. Saat  itu, ketika mengakses situs Mojok begitu cepat membuatku penasaran. Aku pun mencoba melihat catatan server melalui Whois. Dari sana, aku mendapat informasi kalau Mojok menggunakan server yang disediakan oleh PT. Infinys Indonesia. Aku kemudian mencari data lebih lanjut mengenai perusahaan tersebut dan ketemulah layanan CloudKilat.

Sebelum menggunakan layanan CloudKilat, aku menggunakan VPS dari Rumahweb. Saat itu, layanan dari Rumahweb hanya kugunakan beberapa bulan saja karena terkendala masalah teknis. Pertama kali, aku menggunakan layanan dari CloudKilat adalah KilatHosting yang dipatok harga Rp. 50.000 per bulan. Saat menggunakan FTP untuk transfer data yang begitu cepat dibanding layanan hosting/VPS yang kugunakan sebelumnya maka aku langsung suka dengan CloudKilat.

Nasionalisasi Server Dari Layanan Luar Negeri

Sekitar kurang lebih 2 (dua) tahun, aku menggunakan layanan Cloud yang disediakan oleh Google. Layanan yang paling ideal menurutku. Disamping biayanya yang murah, upgrade ataupun downgrade bagian-bagian Virtual Machine (VM). CPU, RAM, Storage, IP Static, dan lain-lain bisa diupgrade maupun downgrade secara terpisah dan kapan saja. Tergantung budget yang kita miliki.

Suatu hari, aku mencoba mencari referensi mengenai beban bandwidth ISP untuk mengakses internet ke luar negeri yang ternyata membuatku tercengang. Disamping aku harus membayar server ke luar negeri ternyata ISP juga harus membayar ke luar negeri untuk biaya bandwidth yang digunakannya. Sehingga, paling tidak ada dua jenis pengeluaran Rupiah untuk ditukar dengan mata uang asing. Aku pun kemudian memutuskan untuk menggunakan layanan cloud yang menggunakan datacenter di Indonesia. Pengalamanku menggunakan KilatHosting sebelumnya membuatku lebih percaya memilih Kilat VM untuk menggantikan layanan Google Cloud yang kugunakan selama 2 tahun itu.

Layanan CloudKilat

Layanan CloudKilat yang telah kugunakan adalah Kilat Hosting dan kilat VM klasik dan kilat VM 2.0. Dari ketiganya itu, aku lumayan puas dengan kehandalan server yang disediakan. Dari pengalaman menggunakan kilathosting saja sudah membuatku terpukau dengan perbedaan kecepatan antara hosting yang disediakan oleh Niagahoster dan Rumahweb yang sering error tanpa sebab yang jelas. Untuk layanan lain seperti KilatStorage, Kilat Iron, Kilat Plesk, SSL, Control Panel, dan Managed Service belum pernah menggunakan jadi belum bisa memberikan review.

Layanan Support CloudKilat juga sangat bagus. Tidak hanya masalah kecepatan dan tanggungjawab membantu dalam urusan teknis saja yang membuatku harus mengacungkan jempol untuk customer service dari CloudKilat melainkan juga ada sisi edukasi yang diberikan. CS juga bersedia membantu migrasi dari server yang satu ke server yang lain dengan suka rela alias gratis. Pengalaman ini aku dapatkan saat migrasi dari kilat VM klasik ke kilat VM 2.0. Meskipun pengerjaannya agak lama akan tetapi hasilnya lumayan bagus.

Kecepatan hosting dan VPS dari CloudKilat sangat memuaskan bagiku. Mungkin kecepatan itu salah satunya didukung oleh SSD yang digunakan dan arsitektur Cloud yang baik. Aku pernah menggunakan layanan cloud lain yang mengaku menggunakan SSD tetapi kecepatannya memprihatinkan.

OS yang bisa dipilih pada kilat VM klasik maupun kilat VM 2.0 adalah Centos 6, Centos 7, Debian 7, Debian 8, Ubuntu 14.04, Ubuntu 16.04, dan Suse 42.2.

Storage yang dipaket pada layanan VM CloudKilat adalah 20 GB, 40 GB, 70GB, 120 GB, 200 GB, dan 320GB. Sedangkan CPU dan RAM yang ditawarkan berdasarkan paketnya  adalah 1 core dengan 1 GB RAM, 2 core dengan 2 GB RAM, 4 core dengan 4 GB RAM, 8 core dengan 8 GB RAM, 16 core dengan 16 GB RAM, dan 32 core dengan 32 GB RAM. Karena aku menggunakan paket XS maka mendapatkan storage 40GB, RAM 2GB, dan CPU 2 core. Semua kilat VM menggunakan public IP.

Harga Layanan CloudKilat

Layanan Kilat hosting dibandrol dengan harga Rp. 50.000 per bulan, kilat VM klasik Rp. 185.000 per bulan, dan kilat VM 2.0 dihargai Rp. 180.000 per bulan. Ada diskon untuk pembayaran tahunan tapi aku belum pernah melakukannya sehingga tidak bisa memberikan review.

Metode Pembayaran

Metode pembayaran yang tersedia di CloudKilat hanya ada 2 yaitu transer bank dan menggunakan kartu kredit/debit. Metode pembayaran yang pernah aku lakukan adalah menggunakan kartu debit. Aku membayar menggunakan kartu x-card Jenius tanpa ada tambahan biaya admin. Layanan langsung aktif setelah pembayaran menggunakan kartu debit berhasil dilakukan. Untuk metode pembayaran menggunakan transfer bank belum pernah menggunakannya.

Kekurangan CloudKilat

Setelah menggunakan CloudKilat beberapa bulan, aku mendapati adanya beberapa kekurangan layanan padanya yaitu:

  • DNS management hanya tersedia jika kita membeli domain di CloudKilat. Jika tidak membeli di sana maka DNS management bisa menggunakan layanan dari provider domain, Cloudflare, atau layanan lain.
  • Belum ada live chat untuk bantuan dari customer service
  • Dokumentasi penggunaan layanan kurang lengkap

Demikianlah review singkat mengenai pengalamanku menggunakan layanan dari CloudKilat.

Ahmad Budairi
Ahmad Budairihttps://bloggersejoli.com/
Seorang Web developer yang suka menulis artikel di blog. Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU)

Bacaan Menarik Lainnya

Baru Terbit