Saking penasarannya dengan Piala Dunia 2018, aku sengaja mencari tahu tentang serba-serbi negara yang ikut Piala Dunia 2018. Pesta piala dunia menjadi hal yang ditunggu-tunggu para penggemar sepak bola. Bagaimana tidak, sejak akhir puasa beranda Facebook sudah lalu-lalang pertandingan demi pertandingan, sampai-sampai ada yang rela menduakan tarawih di akhir Ramadhan. Hahaha, hayoloh ngaku.
Menjadi Tuan Rumah, Rusia Kalah Adu Penalti dengan Kroasia
Nyesek. Satu kata yang aku batin ketika mengetahui fakta kekalahan Rusia ini. Saat Rusia lolos ke semifinal dan bertanding melawan Kroasia, penduduk Rusia menyambut dengan gegap gempita. Fan Fest Kuibyshev Square penuh sesak, sampai panitia harus menutup dan membatasi penonoton yang masuk. Tidak sedikit pendukung Rusia yang harus gigit jari karena tidak diperbolehkan masuk.
Sampai menit pertandingan berakhir, Rusia dan Kroasia bermain imbang, 2-2. Adu penalti dilakukan untuk mengambil siapa yang berhak melanjutkan ke laga berikutnya. Penalti Rakitic yang mampu mengecoh Igor Akinfeev membuat seluruh pojok Rusia tetiba senyap. Kafe-kafe langsung mematikan televisinya. Gegap gempita berhenti, sunyi. Kroasia-siakan hatiku yang berharap padamu…. Emak K malah nyanyi-nyanyi enggak jelas.
Kartu Kuning Dramatis di Babak Perenambelas Besar
Tak selamanya kau pulang oleh gol yang dicetak lawan, kadang langkahmu tertahan oleh cara bermain di lapangan. ~Shabrina WS~
Babak perenambelas besar Piala Dunia 2018 menyimpan tragedi kartu kuning yang dramatis. Kegagalan Senegal ke babak perenambelas besar sekilas disebabkan karena gol semata wayang yang dilesakkan Kolombia ke gawang Khodim Ndiyae. Namun, di saat yang sama, Jepang juga kebobolan satu gol oleh Polandia.
Dua gol tersebut membuat point Senegal dan Jepang sama persis. Hingga peluit panjang tanda pertandingan berakhir, Senegal dan Jepang mencatat skor yang sama. Dalam tiga pertandingan, kedua negara tersebut sama-sama mencetak empat gol dan kebobolan empat gol.
Saat itulah penghitungan kartu dilakukan, Senegal harus legowo menerima kenyataan bahwa mereka mempunyai kartu kuning lebih banyak daripada Jepang. Pertamakali dalam sejarah Piala Dunia, tim tereliminasi karena tabungan kartu kuning. Senegal harus angkat koper pulang ke negaranya.
Kemenangan Prancis Mematahkan Mitos yang Beredar
Glek! Emak K keselek saat membaca thread tebak pememang Piala Dunia 2018 di Instagram milik Jouska. Salah satu pendukung Kroasia berkomentar, “Tahukah minjou, setiap tahun yang berakhiran angka 8, seperti 1958, 1978, 1998 selalu muncul juara baru Piala Dunia.”
Oalah, Ngger-ngger, jebul Piala Dunia juga ada mitosnya, kulihat sekilas, lebih dari 50% netizen mendukung Kroasia karena percaya dengan mitos ini. Bhahaha. Siklus 20 tahun, namanya. SIlus bertuah yang sudah berjalan sejak tahun 1958. Prancis-Italia-Spanyol-Jerman, konon enggak bakal jadi juara karena sudah menjuarai Piala Dunia sebelumnya. Prancis sudah pernah menjadi juara Piala Dunia di tahun 1988.
Emak K yang awam bola ini cuma mengangguk, membaca komentar demi komentar, ikut tertawa nyengir ketika menjumpai komentar lucu. Dan, final Prancis dengan Kroasia tanggal 15 kemarin mematahkan mitos yang beredar, Prancis menang dengan skor 4-2.
Belajar dari Prancis, emak K jadi semakin semangat mengalahkan mitos-mitos yang beredar, mitos jika kelahiran Sabtu Wage adalah orang super melankolis dan ndableg, misalnya.
Meski Kalah Melawan Prancis, Tim Kroasia Memenangkan Hati Pendukungnya
Kroasia bukan tim yang diunggulkan di Piala Dunia 2018. Tidak banyak yang menduga jika tim dari negara berpenduduk sekitar 4,1 juta jiwa ini akan melangkah sedemikian jauh. Lolos ke final sendiri adalah prestasi baru bagi Kroasia. Prestasi tertinggi tim Kroasia di Piala Dunia sebelumnya adalah menembussemifinal Piala Dunia 1998 di era Davor Suker.
Bagi Rakyat Kroasia, tim mereka sudah menjadi pemenang di hati rakyat sebelum melawan Prancis. Bahkan Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic, memberikan apresiasi khusus untuk tim kebanggaan rakyatnya ini. Meskipun enggak tahu apresiasi apa yang diberikan Presiden kepada tim Kroasia, namun emak K turut bangga, ingat jaman SD yang menjadi tim pupuk bawang Lomba Cerdas Cermat, meski kalah di babak final, namun tetap membanggakan. Hahaha.
Menilik pelajaran dari negara yang ikut Piala Dunia 2018, apakah kalian siap dengan pertandingan berikutnya? Minimal pertandingan ego diri sendiri. Krik-krik-krik~
Itu bawa-bawa Sabtu Wage, pasti karena capek dibilang baperan sama Mbak Ran ya.. Hahahahahaha..
Enake pake bawa-bawa aku segala! kan emang baperan kan? hahahahha.. kabur ah