Aku lupa kapan pertama kali mengenal istilah React Native. Waktu itu aku tidak begitu tertarik untuk mengenal lebih jauh mengenai hal itu. Ketika teman-teman ramai membicarakannya, aku lebih memilih menghindar karena memang lebih suka menggunakan framework yang saat itu kugunakan. Belum ingin migrasi. Namun, beberapa hari yang lalu, aku mulai mencoba untuk membaca mengenai React Native dan saat itu juga langsung tertarik untuk mencoba.
Beberapa referensi artikel berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris kubaca dan saat itu juga mulai praktik membuat proyek percobaan untuk latihan react native.
Pertama, aku install NPM, Node.js, dan sistem lainnya yang dibutuhkan oleh react native. Setelah sistem-sistem yang dibutuhkannya terinstall di laptop selanjutnya aku menambahkan pathnya ke environment variable karena aku menggunakan sistem operasi Windows.
Kedua, setelah sistem yang dibutuhkan react native kuuji dan berhasil selanjutnya kuikuti tutorial untuk instalasi react native menggunakan CLI di command prompt dengan kode di bawah ini:
npm install -g react-native-cli
Ketiga, setelah react native terinstall di laptop selanjutnya kubuat proyek baru dengan kode di bawah ini:
npm init namaproyek
Keempat, setelah proyek baru dibuat menggunakan kode di atas selanjutnya buka folder proyek tersebut menggunakan kode di bawah ini:
cd namaproyek
Kelima, setelah masuk ke dalam folder proyek yang baru saja dibuat selanjutnya aku menjalankan (start) server node.js dengan kode di bawah ini:
react-native start
Keenam, setelah server dijalankan selanjutnya aku jalankan proyek android dengan kode berikut ini:
react-native run-android
Namun, sebelum menjalankan proyek untuk android, emulator untuk androidnya harus dijalankan terlebih dahulu. Aku menjalankannya melalui CMD dengan kode di bawah ini:
emulator –avd namaemulator –wipe-data –no-boot-anim