Warna-warni tulisan di blog teman-teman memunculkan inspirasi baru bagiku untuk menulis di blog ini, Nusagates. Beragam rubrik yang berusaha kubuat dan kuisi merupakan hasil dari temuan-temuan ketika melakukan blog walking. Mengadopsi temuan-temuan itu menjadi rubrik di Nusagates dengan penyesuaian seperlunya merupakan keniscayaan. Aku pun menjadi penjiplak ulung dalam hal ini.
Beberapa hari ini, aku memikirkan rubrik baru yang kurasa perlu dimunculkan, yaitu rubrik Nusagastory. Rubrik ini akan kuisi dengan cerita jejak langkah yang kualami sedari lahir sampai kehidupan terakhir secara umum.
Apa bedanya dengan rubrik Nusagtes’s Notes?
Nusagates’s Notes (kutulis Nusagates Notes) merupakan rubrik untuk menulis catatan tentang keilmuan, pengetahuan, atau suatu kejadian yang bisa kuambil pelajaran. Catatan ini menjadi contekan ketika menghadapi masalah lalu teringat ada catatan yang bisa mengurai masalah tersebut. Sedangkan Nusagastory merupakan rubrik untuk menulis perjalanan hidup dengan sudut pandang orang pertama (akuan). Semacam cerpen atau cerbung tentang kehidupanku.
Nusagastory akan dibagi menjadi tiga segmentasi waktu cerita yaitu: masa kecil, remaja (adolesen), dan dewasa (setelah menikah).
Apa tujuan rubrik ini dibuat?
Hanya untuk pamer belaka. Wkwkwkw
Autobiografi yang ditulis pada rubrik Nusagastory digunakan untuk mengenang masa lalu. Bukankah bung Karno pernah berujar, “jangan sekali-kali melupakan sejarah, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengetahui tentang sejarahnya”. Itu kaitannya dengan peran manusia sebagai kesatuan dan kesamaan teritori (bangsa). Kalau kaitannya dengan manusia sebagai individu aku berkata begini, “jangan lupakan kisah hidup. Manusia besar adalah yang belajar dari kehidupannya masa lampau”. ????
Ente setuju atau gak setuju. Yang jelas, rubrik ini akan segera dirilis, guys. Silakan anfoll blog Nusagates kalau gak suka. Ekekekeke ????
