Memaknai Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia yang selalu diperingati setiap tahun oleh masyarakatnya. Semarak kegiatan agustusan diwarnai dengan aneka perlombaan, bakti sosial, dan kegiatan positif lainnya. Tak terkecuali di Salatiga. Sejak dua pekan yang lalu, banyak warga di Salatiga yang menyelenggarakan aneka perlombaan. Sungguh ramai dan semarak.

Aku memiliki pandangan lain dalam memaknai kemerdekaan Indonesia yaitu melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah memerjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan cara yang aku mampu seperti memperjuangkan tradisi keilmuan, giat bekerja, dan berbagaimacam kegiatan positif lainnya yang mampu aku lakukan seperti menanam dan mengolah sampah untuk menjaga lingkungan.

Aku tidaklah benci dengan anekaragam perlombaan yang jamak ditemui dalam rangka memperingati kemerdekaan bangsa Indonesia. Hanya saja aku memilih untuk tidak terlibat di dalamnya jika perlombaan itu hanya mengutamakan kemampuan dasar saja yang dijadikan patokan untuk penilaian. Aku lebih memilih berlomba untuk melakukan kebaikan (fastabiqul khoirot) sebanyak-banyaknya dengan mempertimbangkan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi orang banyak.

Jujur saja, aku tidak menyukai peringatan kemerdekaan yang diisi dengan hanya berorientasi pada acara hiburan belaka. Aku memaknai kemerdekaan tidak hanya sebatas untuk bersenang-senang dengan adanya kemerdekaan itu. Akan tetapi perjuangan masih berlanjut dengan beragam medan dan tantangan.

Tantangan yang masih belum bisa kuatasi saat ini adalah menanamkan minat baca kepada penyanggar di Sanggar Pelangi. Meskipun beragam buku sudah disediakan tetapi nampaknya hal itu belum mampu menjadi pemicu minat baca mereka. Selain itu, mengajak penyanggar untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan juga menjadi tantangan tersendiri. Jika tantangan-tantangan itu belum bisa aku atasi maka aku merasa belum pantas untuk memperingati kemerdekaan dengan menyelenggarakan acara hiburan.

Demikianlah caraku memaknai kemerdekaan Indonesia. Jika kita berbeda pendapat janganlah hal itu menjadi soal karena aku tidak akan berkampanye untuk mengajak orang-orang membenarkan penilaianku ini. Untuk itu, yang suka dengan lomba-lomba dan aneka macam hiburan untuk memeringati kemerdekaan ya silahkan. Sebaliknya jika ada yang tidak suka dengan acara model seperti itu ya biarkan. Dengan perbedaan inilah kita bisa mewarnai Indonesia.

Ahmad Budairi
Ahmad Budairihttps://bloggersejoli.com/
Seorang Web developer yang suka menulis artikel di blog. Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU)

Bacaan Menarik Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Baru Terbit