Emak-emak rumah tangga seringkali galau akan berinvestasi lewat apa. Apakah tabung di bank, emas, saham atau reksadana. Di sisi lain, enggak semua emak rumah tangga menguasai ilmu dalam berinvestai. Aku sendiri memutuskan untuk menggunakan reksadana. Keuntungan reksadana dalam investasi membuatku mantab memilih reksadana dibandingkan saham. Ada beberapa pertimbangan kenapa reksadana menjadi pilihanku untuk berinvestasi.
Sebelum aku menceritakan apa saja keuntungan reksadana dalam investasi, aku perlu menyampaikan latar belakangku dulu. Aku adalah seorang blogger yang enggak begitu memahami investasi. Awal-awal, aku sempat berinvestasi di saham, ternyata aku tidak memiliki cukup waktu untuk memantau pergerakan saham hari demi hari. So, akhirnya aku memutuskan untuk berinvestasi di reksadana saja.
Reksadana Murah, Mulai dari 10k
Investasi di reksadana tidak membutuhkan modal yang besar. Di reksadana kita bisa berinvestasi dengan sisa uang belanja. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Heuu. Beberapa reksadana menetapkan nominal minimal 10k, sehingga kita bisa top up dengan mudah melalui beberapa aplikasi yang menyediakan reksadana.
Enggak hanya murah, di reksadana kita juga bisa top up nominal sesuka kita. Enggak harus bulat seperti slot pada saham. Di reksadana kita berinvestasi laiknya menabung, entah 100k, 10k, 55k… Sesuka kita. Lain dengan saham yang hanya bisa top up dengan kelipatan harga satu slot.
Reksadana Minim Resiko
Berinvestasi dalam reksadana artinya kita menitipkan sejumlah uang kepada lembaga terpercaya untuk diinvestasikan sesuai dengan jenis reksadana yang kita pilih. Terdapat tiga macam reksadana, yakni:
- Reksadana Pasar Uang
- Reksadana Saham
- Reksadana Campuran
Diantara ketiga jenis ini, reksadana pasar uang adalah reksadana dengan resiko paling kecil dan return yang kecil pula. Reksadana pasar uang paling cocok digunakan untuk tujuan investasi pendek kurang dari 2 tahun. Sementara, reksadana campuran adalah reksadana yang mempunyai resiko menengah dan cocok digunakan untuk tujuan investasi menengah. Lain hal dengan reksadana saham, ia mempunyai resiko tinggi dibanding kedua reksadana lain, namun imbal baliknya juga potensial. Reksadana saham cocok digunakan untuk tujuan jangka panjang.
Resiko reksadana terhitung sangat minimal dibandingkan jika kita berinvestasi di saham. Apalagi jika kita tidak punya bekal ilmu seputar investasi, berinvestasi di saham sangat beresiko. Pun, kita harus memantai perkembangan berita dan naik-turunnya kesehatan suatu perusahaan jika berinvestasi di saham. Bagi emak rumah tangga yang tidak memiliki waktu untuk memantau pergerakan saham dan tidak memiliki cukup ilmu tentang saham, reksadana adalah salah satu pilihan terbaik.
Reksadana ini bisa digunakan untuk tujuan pendidikan. Gunakan reksadana uang untuk mendaftar sekolah yang kurang dari 2 tahun lagi, reksadana campuran untuk sekolah yang kurang dari 5 tahun lagi, dan reksadana saham untuk merencanakan yang sekolah untuk 6 tahun kedepan.
Reksadana Mudah Ditransfer dan Top Up
Semakin kesini, semakin banyak yang menyediakan layanan reksadana dengan beragam fitur yang ditawarkan. Salah satu yang kusukai dari reksadana adalah kemudahan transfer ke rekening. Bahkan ada yang bisa dicairkan saat itu juga tanpa harus menunggu jam pembukaan bursa.
Begitu pun dengan top up, kapan kita punya uang, atau kapan kita ingat, kita bisa top up sesuka hati tanpa harus melihat jam buka bank atau buka bursa. Selama ada uang dan sinyal internet, top up reksadana bukan pekerjaan yang sulit.
***
So, bagi emak rumah tangga yang belum begitu memahami investasi saham, reksadana adalah salah satu alat investasi yang direkomendasikan. Anggap saja menabung seperti biasanya, dan lupakan. Eh… maksudku, jangan dikit-dikit diambil kayak dulu waktu kecil ngambilin uang di celengan. Hahaha.