Gowokan adalah sebuah tradisi yang pernah terjadi di Banyumas beberapa masa yang lalu. Berdasarkan hasil dari kajian pustaka yang dilakukan menyebutkan bahwa pergowokan (nyantrik) adalah pengajaran tentang seluk beluk wanita, katuranggan wanita, dan sex kepada anak lelaki yang telah mimpi basah atau yang baru sembuh dari luka khitan, lelaki yang telah diterima lamarannya oleh seorang perempuan, dan lelaki yang istrinya sedang hamil tua atau masih berada dalam masa nifas. Jenis terakhir ini sebenarnya sudah bukan pelajaran olah asmara, melainkan pelayanan berahi.
Asal Usul Gowok
Tradisi gowokan merupakan tradisi asal Tiongkok. Matanasi di dalam sebuah artikelnya yang berjudul Belajar Menghadapi Malam Pertama Bersama Gowok (2017) mengatakan
Goo Hwang Lin ini adalah keturunan dari Goo Wok Niang, yang dibawa oleh Laksamana Cheng Ho ke Jawa. Goo Wok Niang digambarkannya sebagai pembawa tradisi gowok asal Tiongkok ke Jawa. Menurut Budi dalam novelnya, kata gowok dipakai untuk mengenang Goo Wok Niang.
Hermawan di dalam tulisannya yang berjudul Gowok, Tradisi Jawa Jaman Old Mengasuh Pria Agar Makin Jantan dan Mampu Memuaskan Wanita Lahir dan Batin (2018) mengatakan
Ada sejumlah cerita menarik terkait tradisi yang satu ini. Bahkan ada novel yang dibuat dengan latar tradisi gowok yang begitu fenomenal. Adalah Goo Wook Niang, sosok wanita Tiongkok yang disebut telah membawa tradisi yang disebut Gowok ke Jawa. Mungkin kamu sudah bisa menduga dari mana nama gowok berasal. Yaps, gowok diambil dari nama Goo Wook Niang sendiri. Karena lidah orang Jawa saat itu agak sulit melafalkan nama lengkap Goo Wook, maka dipersingkat jadi gowok saja.
Mengenal Gowok Dan Tugasnya
Gowok adalah profesi seorang wanita yang berusia berkisar antara 23 sampai 30 tahun. Tugas seorang gowok menurut Hermawan (2018) adalah mengenalkan seluk beluk tubuh wanita, katuranggan wanita, serta pembelajaran mengenai sex kepada laki-laki yang beranjak dewasa. Sedangkan menurut Septiningsih (2010) , Gowok memiliki tugas untuk memberi pemahaman tentang seks kepada laki-laki remaja yang hendak melangsungkan pernikahan.
Pelajaran mengenai hubungan seksual dari seorang gowok tidak sebatas pada teori saja melainkan prkatik melakukan hubungan seksual secara langsung layaknya suami dengan istri. Pelajaran ini bisa berlangsung sehari saja atau sampai seminggu lamanya. Hal ini tergantung kesepakatan.
Tugas utama seorang gowok sebetulnya adalah mempersiapkan laki-laki yang akan menikah agar tidak malu ketika menjalani malam pertama bersama istrinya. Pelajaran seksual yang vulgar ini pernah diakui sebagai tradisi di daerah Bagelen, Purwokerto, Jawa Tengah.
Proses Pergowokan
Proses menuju pergowokan atau nyantrik ini dilakukan setelah lamaran calon pengantin pria diterima dan tanggal pernikahan ditentukan. Kedua keluarga calon mempelai bersepakat memilih gowok untuk calon mempelai pria. Setelah persetujuan dicapai maka selanjutnya keluarga mempelai pria menghubungi gowok yang bersangkutan. Setelah membuat kesepakatan dengan gowok mengenai biaya dan lain-lain kemudian calon pengantin pria diserahkan kepada gowok untuk tinggal berdua dengannnya di rumah gowok atau orang tua calon pengantin pria untuk mendapat pelajaran mengenai hubungan seksual.
Referensi
- Septiningsih, Dyah Siti. 2010. GOWOKAN, PERSIAPAN PERNIKAHAN LAKI-LAKI BANYUMAS (Perspektif Etic dan Emic pada Kesejajaran dengan Praktek Prostitusi). Purwokerto: Psycho Idea. http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PSYCHOIDEA/article/view/230 diakses pada 02 Agustus 2018
- Matanasi, Petrik. 2017. Belajar Menghadapi Malam Pertama Bersama Gowok. Online: Tirto. https://tirto.id/belajar-menghadapi-malam-pertama-bersama-gowok-cit7 diakses pada 02 Agustus 2018
- Hermawan, Maming. 2018. Gowok, Tradisi Jawa Jaman Old Mengasuh Pria Agar Makin Jantan dan Mampu Memuaskan Wanita Lahir dan Batin. Online. https://www.facebook.com/groups/260516470988572/permalink/652553601784855/ diakses pada 02 Agustus 2018