Aku mblenger dengan pembahasan SEO saat awal-awal bergabung di Whatsapp Group Blogger Perempuan. Saking mblengernya, saat itu aku berkomentar, “Bah-bahno ta lah soal SEO, yang penting nulis aja terus.”
Bilang begitu, saat blog sepi pengunjung aku ngenes. Wkakakak, Emak K gitu amat yak. Akhirnya, aku curhat ke abah K. Oleh Abah K, aku dikenalkan SEO setahap demi setahap, yang pada kemudian hari aku tahu jika itu adalah SEO On Page.
Search Engine Optimation, optimasi artikel agar muncul di halaman pertama mesin pencari memang cukup menjadi momok bagi mak-emak newbie, dalam bayanganku dulu, SEO itu berkaitan erat dengan coding. Ternyata bukan, SEO On Page berkaitan langsung dengan penulisan artikel.
Menentukan Keyword yang Dibidik
Keyword atau kata kunci penting ditentukan sebelum menulis artikel agar artikel tidak nglambrah kemana-mana. Untuk menetukan kata kunci kita bisa mencari di Ubersuggest, Google AdWords Keyword Planner, Google Trends, Google WebMaster Tools, dan Google Suggest.
SEO on Page pada Judul
Judul yang mengandung arti ganda sangat tidak disarankan dalam membuat artikel SEO on Page. Apalagi judul dengan jumlah karakter sepanjang kereta, sangat tidak ramah untuk mesin pencari.
Keyword harus disebutkan di dalam judul dengan 20-60 karakter. Jika terlalu panjang akan menyebabkan judul terpotong dalam halaman pencari.
Judul harus menggambarkan isi artikel, jenis judul ‘PHP’ yang umumnya digunakan pada artikel viral dengan alasan clickable dengan konten yang tidak sesuai dengan judul sangat dimusuhi oleh Google. Jadi, tinggal pilih saja, mau membuat artikel abadi atau artikel viral setelah itu mati. Heuheuu.
SEO On Page pada URL
URL yang ramah SEO adalah URL yang mengandung kata kunci. Dalam WordPress Self Hosted kita bisa mengatur permalink dengan gaya domaindotcom/judulartikel. Ketika mengatur URL kita dianjurkan menghapus kata dasar yang tidak berpengaruh pada SEO, seperti kata ‘dan’. Emak K mah seringnya khilaf enggak menghapusnya. Hihihi.
SEO On Page pada Konten
Konten is King! Emak K pemuja berat konten. Apalah arti SEO tokcer jika kontennya serampangan. Berkali-kali pernah kecele dengan artikel yang berada di halaman pertama, ternyata kontennya Cuma pengulangan kata kunci, dangkal banget. Sebaiknya pengulangan kata kunci juga jangan terlalu dipaksakan, lima kali pengulangan kata kunci sudah cukup.
Namun, tenang saja, algoritma Google mulai berbenah, kini konten tetap menjadi raja. Google menampilkan deskripsi yang biasa disebut meta description di bawah judul.
Biasanya, satu paragraf tersebut diambil dari paragraf pertama dalam artikel. Namun, jika kita menggunakan WordPress Self Hosted, kita bisa menggunakan plugin Yoast SEO untuk mengedit snipset. Jangan horor dulu dengan WordPress Self Hosted, ada kok web hosting murah yang bisa kita sesuaikan dengan kantong dan benefit blog.
SEO On Page pada Heading
Emak baru tahu beberapa bulan ini jika heading sangat berpengaruh pada SEO. Dengan menggunakan heading, artikel kita bisa lebih fokus, tidak berpencar munyer-munyer kemana-mana. Misalkan, topik utama kita tentang Diare, maka bisa dipecah dengan heading sebagai berikut; Apa itu Diare, Penyebab Diare, Cara Mencegah Diare, Cara Mengobati Diare.
Aku pribadi sebelum membaca keseluruhan artikel, aku terlebih dahulu membaca cepat heading-headingnya untuk mencari tahu apakah yang aku cari ada dalam artikel tersebut.
SEO On Page pada Gambar
Gambar yang baik adalah gambar yang original. Wkakakaka. Mohon maaf emak K agak sensitif dengan rang-orang yang seenaknya mencuri gambar, mencuri konten. Ya, lebih baik kita menggunakan gambar yang dibuat sendiri, atau jika terpaksa bisa menggunakan gambar yang mencantumkan CC0 untuk copyrightnya, seperti gambar di unsplash atau pixabay.
Sebagai pendukung SEO On Page, ganti nama gambar dengan kata kunci, gunakan juga kata kunci pada alternative text.
So, cukup sekian untuk SEO On Page-nya, enggak seseram yang kita bayangkan, kan? ????