Ada sebuah kepercayaan yang meyakini bahwa klien ataupun pembeli ibarat raja. Oleh sebab itu, layaknya seorang raja, maka seorang klien harus dihormati dan diperlakukan seperti raja.
Klien merupakan aset penting di dalam dunia bisnis. Tanpa klien, bisnis tidak akan berjalan karena adanya ketimpangan antara suplay dan demand. Berdasarkan teori ekonomi disebutkan bahwa adanya suplay (penawaran) disebabkan karena adanya demand (permintaan). Oleh karena itu menangani dan merawat klien dengan jitu haruslah diterapkan.
Bagaimana cara menangani klien dengan jitu?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam urusan menangani klien.
Pertama, berikanlah kebebasan kepada klien untuk memilih produk yang diinginkan. Meskipun terkadang sampai memakan waktu yang cukup lama alias mbulet saja, biarkan! Temani dan ajaklah ngobrol dengan santai.
Kedua, gunakan bahasa yang sopan. Jangan terlalu memaksakan diri untuk sok akrab sebelum mengetahui karakter klien. Hal ini untuk menjaga perasaan tersinggung klien. Entah tersinggung oleh gaya bahasa, pengucapan, mimik wajah, dan lain sebagainya.
Ketiga, Jangan mudah emosi kepada klien. Perilaku klien dalam memilih produk dan bernegosiasi terkadang bisa membuat seorang penjual emosi. Misalnya ketika klien menawar dengan harga yang jauh di bawah harga modal (tidak wajar), klien yang membanding-bandingkan produk dengan milik penjual lain, klien yang memilih produk sangat lama tapi akhirnya tidak jadi beli. Perilaku-perilaku seperti itu seringkali membuat penjual emosi. Namun, sebisa mungkin kalau memang sudah terlanjur emosi jangan tampakkan pada klien meskipun hanya sebatas pada mimik wajah yang tampak kecewa.
Keempat, berikan bonus khusus bagi klien yang repeat order. Hal ini sebenarnya sudah umum, tapi para penjual konvensional jarang menerapkannya. Seringkali klien lah yang meminta diskon karena merasa pernah membeli di tempat si penjual. Alangkah baiknya jika diskon untuk pelanggan ini ditawarkan kepada pembeli yang melakukan repeat order bukan dengan cara diminta. Kalau hal ini bisa diterapkan maka pembentukan branding akan mudah dilakukan.
Kelima, berikan penawaran terbaik untuk klien. Jika produk yang dijual bukanlah harga yang pas atau bisa dinego, jangan tawarkan pada klien yang tampak tak berduit dengan harga yang cukup tinggi. Hal ini bisa membuat klien takut meskipun hnya sekedar menawar. Kalau memang klien tidak punya duit, usahakan arahkan dia ke penjual yang memiliki produk yang lebih murah dengan kualitas dibawah yang kita miliki. Klien yang merasa terbantu akan merasa berhutang budi. Suatu saat ketika ia memiliki uang yang cukup akan kembali menawar dengan harga yang wajar.
Demikianlah 5 tips jitu untuk menangani klien.